Indramayu//globalpena.com – Ribuan pengunjung menyaksikan Tradisi Adat Ngarot, di Desa Lelea Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu.sebuah tradisi leluhur yang telah dilaksanakan secara turun temurun yang di laksanakan setiap jelang akhir tahun menjelang musim penggarapan lahan/sawah berlangsung khidmat dan meriah pada Rabu (18/12/2024).
Terlihat kegembiraan pengunjung saat mengantar Gadis dan Jejaka yang diarak keliling desa, untuk mengikuti prosesi adat ngarot, yang sampai saat ini menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Lelea, Indramayu, maupun masyarakat Indonesia, bahkan sampai kemanca Negara.
Gadis Ngarot berpakaian kain kabaya yang melekat dikulit prawan yang coklat ke Indonesiaan, matanya berbinar, tubuhnya seperti guitar, jari lentik yang membelit kembang melati, seraya tak hendak dilepaskan dari pandangan mata para pengunjung yang tumpah ruah di Kampung adat.
Hiasan warna-warni bunga melati di kepala sang Gadis Ngarot yang menawan, diarak di tengah kerumunan orang banyak, Selain Gadis Ngarot juga ada jejaka berbaju komboran, celana komprang, ikut dalam arak-arakan untuk melaksanakan upacara Adat Ngarot.
Tatanan musik gamelan dan lengkingan vokal sang sinden, suara musik jidur, dan gamelan angklung, suasana kian sakral, ditambah aroma mewangi bunga kenanga serta bunga melati, menghantarkan mitos bunga yang menghiasi kepala sang Gadis Ngarot yang berkumpul di kampung adat.
Dengungan gong berbunyi nyaring telah ditabuh oleh Kuwu Lelea Raidi, disaksikan para undangan, ribuan pengunjung Terlihat kegembiraan pengunjung saat mengantar Gadis dan Jejaka sinoman yang diarak keliling desa, untuk mengikuti prosesi adat ngarot, yang sampai saat ini menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, maupun masyarakat Indonesia, bahkan sampai kemanca Negara.
Acara adat ngarot telah dibuka dan dilanjutkan dengan sambutan sambutan. Sambutan kuwu Raidi, memberikan nasehat. Mikiran budak keumaha, Kajeun boga harta kudu tetep usaha, Keur ngora ulah poyapoya, Kamberan kolot ulah sengsara, Jalma lalaki kerja, ewena usaha, Neangan pekaya rukun runtut, Aturan agama kudu diturut Selamat dunia jueng akheratna.
Acara dilanjutkan dengan Penyerahan benih padi oleh Kuwu Raidi, kepada laki-laki bujang. Penyerahan kendi yang berisi air putih oleh istri kuwu dan Serah terima alat-alat pertanian, pupuk, sepotong bambu kuning serta penyampaian sejarah singkat yang disampaikan oleh sesepuh desa.
(AH)